Cara Memilih Alat Elektronik Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan telah menjadi isu global dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai upaya dilancarkan oleh lembaga non-profit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Isu tersebut rupanya menyentuh pula lapisan ekonomi, terutama produsen perangkat elektronik. Ini terlihat jelas dari sekian banyaknya pilihan elektronik ramah lingkungan yang hadir di tengah masyarakat.


Pada dasarnya, isu lingkungan sempat mencuat di tahun 80an. Pada saat itu, beberapa produsen elektronik berbondong-bondong mengklaim produknya. Tak jarang ditemukan klaim ramah lingkungan di beberapa produk.

Misalnya saja seperti AC, televisi, hingga mobil. Klaim eco-friendly ini kian mencuat sejak brand-brand besar pun ikut andil. Meskipun klaim telah dilakukan, pembeli pun tentu harus bijak memilih perangkat elektronik yang benar-benar ramah lingkungan.

Penggunaan Daya Listrik dan Teknologi
Poin pertama yang harus Anda perhatikan saat memilih elektronik ramah lingkungan adalah konsumsi daya listrik. Berapa besar daya yang dibutuhkan untuk menyalakan perangkat tersebut? Secara harfiah, perangkat elektronik eco-friendly harus minim penggunaan daya serta tegangan dan voltase. Semakin seimbang dan rendah daya yang dibutuhkan, maka kian hemat dan ramah pula bagi lingkungan.

Hal ini berkaitan langsung dengan emisi gas buang saat perangkat dinyalakan. Selain penggunaan daya listrik, teknologi yang diaplikasikan pun berpengaruh besar. Sebagian perangkat elektronik diketahui masih memakai kumparan. Kumparan inilah yang sebenarnya memakai lebih besar daya dan menguapkannya. Sebagian besar energi yang digunakan akan menguap dan menyebabkan pemborosan.

Pemakaian yang Tepat
Tak hanya daya listrik, masa pemakaian pun turut mempengaruhi. Apakah Anda sudah bijak memakai perangkat elektronik? Pemakaian yang bijak mengacu pada ketentuan berdasarkan buku panduan. Seperti yang kita tahu, setiap konsumen mendapatkan buku panduan terkait penggunaan produk. Sayangnya, tak semua konsumen membaca dan memahami isi dari buku tersebut.

Alhasil, penggunaan perangkat pun terkesan asal-asalan. Padahal, penggunaan tak bijak bakal berpengaruh pada masa pakai serta kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu, sudah seharusnya Anda mengubah pola pemakaian elektronik ramah lingkungan yang tak tepat. Belajarlah untuk teliti sebuah perangkat sebelum membeli dan menggunakannya. Ini akan berpengaruh besar pada pengeluaran serta kondisi lingkungan ke depannya.